RSS

Category Archives: renungan

Surat Terbuka ust.Arifin Ilham untuk Kapolri

Arifin Ilham bersama polwan berjilbab. gambar: Google

Arifin Ilham bersama polwan berjilbab. gambar: Google

Ayahanda tercinta Jendral Sutarman, Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh…Semoga ayahanda selalu dalam hidayah dan berkah Allah bersama keluarga dan keluarga besar Polri… Aamiin.

Sejak ayahanda membolehkan Muslimat polisi berjilbab, suka cita, ucapan Alhamdulillah, sujud syukur, pujian dan doa untuk ayahanda dipanjatkan. Lalu kenapa dicabut dan ditunda lagi ayahanda.

Ayah, hidup kita tidak lama di dunia sebentar ini, jabatan yang Allah amanahkan untuk ayah akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak, keputusan ayah membolehkan jilbab adalah keputusan sangat bijak dan tepat.

Dan berita gembira untuk ayahanda, bukan hanya sebagai Pelopor Jilbab yang akan dikenang sejarah walaupun ayah sudah wafat tetapi bernilai amal jariyah yang mengalir terus menerus sebanyak Muslimat polisi mengenakannya.

Allah berfirman, “Barang siapa memberi keputusan atau kebiasaan yang baik, lalu banyak yang mengikutinya maka sebanyak itu ganjaran mengalir Allah berikan kepadanya, tetapi sebaliknya barang siapa membuat keputusan atau kebiasaan buruk, lalu banyak yang mengikutinya maka sebanyak itu dosa yang ditimpakan kepadanya.” (QS An Nisa 85)

Ayah, kalau memang belum dibuat aturan hukum bakunya, jangan diperintahkan untuk menanggalkan jilbab bagi Muslimat polisi yang sudah berjilbab, apalagi sampai memecat mereka, terlalu besar resikonya di akhirat kelak.

Sayangilah Muslimat POLRI ayah, mereka juga putri putri ayah. Buatlah sejarah yang indah mengesankan, ayah. Hidup ini sebentar ayah.Ayah, jangan ragu ragu, kami sangat mendukung dan mendoakan ayah agar ayah lulus menjaga amanah Allah. Negeri tercinta ini membutuhkan pemimpin yang sangat takut kepada Allah dan sangat sayang pada rakyatnya.

Dari nanda Muhammad Arifin Ilham, seorang anak bangsa yang mencintai ayahanda Sutarman.Mohon doa, dukungan dan sebarkan ini sahabatku tercinta.Allahumma ya Allah berilah hidayahMu untuk para pemimpin negeri yang kami cintai ini… Aamiin.

Sumber: Republika.com

 
Leave a comment

Posted by on December 11, 2013 in info / berita, renungan

 

Tags: , ,

5 Perkara sebelum 5 Perkara

 

Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara :

  1. Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
  2. Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
  3. Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
  4. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
  5. Hidupmu sebelum datang kematianmu.”

(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir)

Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, maksudnya: “Lakukanlah ketaatan ketika dalam kondisi kuat untuk beramal (yaitu di waktu muda), sebelum datang masa tua renta.”

Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, maksudnya: “Beramallah di waktu sehat, sebelum datang waktu yang menghalangi untuk beramal seperti di waktu sakit.”

Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, maksudnya: “Manfaatklah kesempatan (waktu luangmu) di dunia ini sebelum datang waktu sibukmu di akhirat nanti. Dan awal kehidupan akhirat adalah di alam kubur.”

Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, maksudnya: ”Bersedekahlah dengan kelebihan hartamu sebelum datang bencana yang dapat merusak harta tersebut, sehingga akhirnya engkau menjadi fakir di dunia maupun akhirat.”

Hidupmu sebelum datang kematianmu, maksudnya: “Lakukanlah sesuatu yang manfaat untuk kehidupan sesudah matimu, karena siapa pun yang mati, maka akan terputus amalannya.”

Al Munawi mengatakan,

فَهِذِهِ الخَمْسَةُ لَا يَعْرِفُ قَدْرَهَا إِلاَّ بَعْدَ زَوَالِهَا

“Lima hal ini (waktu muda, masa sehat masa luang, masa kaya dan waktu ketika hidup) barulah seseorang betul-betul mengetahui nilainya setelah kelima hal tersebut hilang.” (At Taisir Bi Syarh Al Jami’ Ash Shogir, 1/356)

Benarlah kata Al Munawi. Seseorang baru ingat kalau dia diberi nikmat sehat, ketika dia merasakan sakit. Dia baru ingat diberi kekayaan, setelah jatuh miskin. Dan dia baru ingat memiliki waktu semangat untuk beramal di masa muda, setelah dia nanti berada di usia senja yang sulit beramal. Penyesalan tidak ada gunanya jika seseorang hanya melewati masa tersebut dengan sia-sia.

 

 
4 Comments

Posted by on July 13, 2012 in adab, renungan

 

Tags: , , , , ,

Indikasi Gagal Ramadhan (poster)

“Berapa banyak orang yang berpuasa namun ia tidak mendapatkan apa – apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga…” (H.R Bukhari Muslim)

ARTIKEL : 10 Indikasi “Gagal” Meraih Keutamaan Ramadhan

 
Leave a comment

Posted by on July 9, 2012 in renungan

 

Tags: , , , ,

Menjadi Ibu adalah Anugerah Terindah

Menjadi Ibu adalah Anugerah Terindah

 Ibu. Satu kata yang ingin kusandang semenjak ku tak lagi lajang. Tiga tahun mendamba sang pangeran datang menjemput, seolah tak begitu terasa dengan 8 bulan penantian menjadi seorang ibu. Itu pun belum ditambah dengan masa kehamilan yang membutuhkan waktu tidak sedikit. Ya, setelah akad nikah diucapkan, 8 bulan kemudian baru datanglah kabar gembira itu. Kabar yang setiap bulannya kunantikan dengan setia. Dengan sebuah alat test sederhana. Walaupun hasilnya selalu setrip 1, namun asa itu tetap tersembul. Ah,, Allah yang lebih tahu segalanya. Allah yang lebih paham kapan waktu yang tepat untuk memberikan sebuah anugerah terindah itu pada setiap hambaNya. Seperti halnya dalam menanti jodoh. Barangsiapa yang bersabar dengan ketentuanNya dengan diiringi keistiqomahan untuk menjaga diri, niscaya kan didatangkan seorang yang shalih untuknya. Subhanallah. Janji Allah itu pasti. Itulah yang kuyakini hingga kini. Read the rest of this entry »

 
Leave a comment

Posted by on March 2, 2012 in catatanku, kisahku, renungan

 

Tags: , , , ,

Antara Harapan dan Ajal

Sebagai manusia tentu kita punya segudang harapan di dunia ini. Ada yang berharap untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Iya, kita sebagai umat muslim diwajibkan memiliki sebuah harapan atau cita- cita. Harapan sebagai penyemangat kita dalam mengarungi hidup, yang kadang terjal dan penuh aral melintang. Tanpa adanya sebuah harapan mustahil seorang tukang bangunan sanggup menyelesaikan pekerjaannya membangun gedung – gedung bertingkat. Mustahil seorang ayah rela menghabiskan seluruh waktunya bekerja keras demi mencari nafkah untuk keluarganya. Iya, mereka tentu memiliki sebuah harapan. Harapan akan sebuah hari esok yang lebih baik. Maka, mereka bekerja tekun.

Rasulullah saw pernah membuat gambar empat persegi dan membuat satu garis lurus hingga keluar melewati gambar lalu beliau membuat garis-garis kecil di sekitar garis lurus tersebut. Beliau menjelaskan garis lurus yang terdapat di dalam gambar adalah manusia, gambar empat persegi yang melingkarinya adalah ajalnya, satu garis lurus yang keluar melewati gambar merupakan harapan dan angan-angannya sementara garis-garis kecil yang ada di sekitar garis lurus dalam gambar adalah musibah yang selalu menghadang manusia dalam kehidupannya di dunia. Jika manusia dapat selamat dan terhindar dari cengkeraman satu musibah, musibah lain akan menghadangnya, dan jika ia selamat dari semua musibah, ia tidak akan pernah terhindar dari ajal yang mengelilinginya. (HR. Bukhari). Read the rest of this entry »

 
Leave a comment

Posted by on February 9, 2012 in artikel, motivasi, renungan

 

Tags: , , , , , , ,

Secuil Motivasi untuk Menulis

Aku ingin menulis…
Aku ingin menulis…
Aku ingin menulis…

Entah berapa kali harus kutuliskan kalimat di atas untuk menegaskan betapa besarnya keinginanku untuk menulis. Terkadang terlalu banyak ide yang berseliweran hingga justru membuat ujung pena pun terhenti, ide mana yang akan dituangkan lebih dulu..?? Tak jarang pula sama sekali tak ada ide, hingga membuat ujung penaku tumpul karena terlalu sering diketuk – ketukkan di atas kertas. Bukan tulisan yang tertera, melainkan titik – titik hitam yang mulai memenuhi kertas. Read the rest of this entry »

 
Leave a comment

Posted by on February 7, 2012 in motivasi, renungan, tips & trik

 

Tags: , , , , , , ,

Jangan seperti Lilin

“Apakah kalian menyuruh orang – orang berbuat baik, padahal kalian melupakan diri sendiri. Sedang kalian membaca kitab Allah, apakah kamu tidak berakal.”

 (QS. Al Baqarah : 44)

lilin yang menyala membakar dirinya sendiri

Lilin adalah salah satu jenis alat penerangan yang dibutuhkan pada saat – saat tertentu. Fungsinya sebagai alat penerangan, tentu memiliki peranan yang sangat signifikan. Sedikit cahaya darinya pun terasa sangat berharga, utamanya ketika listrik rumah kita padam. Terlepas dengan fungsi dan perannya itu, ada peristiwa yang menarik bagi kita. Peristiwa itu terjadi saat pemunculan cahaya dari lilin tersebut. Ternyata untuk menghasilkan seberkas cahaya, lilin itu harus mengalami perubahan fisis yang sangat hebat.

Lilin harus ‘rela’ melelehkan batangnya secara total hanya untuk menghasilkan energi panas (cahaya), melalui sumbu yang telah ada. Melalui proses yang melibatkan seluruh materi di dalamnya, lilin menyimpan beberapa kesimpulan filosofis. Pertama, ada nilai kemanfaatan atau jasa yang telah diberikan oleh lilin, yakni berupa cahaya. Tidak bisa dibayangkan bila di saat aktivitas kita padat, misalnya pada waktu malam hari, tiba – tiba aliran listrik terputus. Maka, secara otomatis kita akan mencari sumber energi cahaya lain agar aktivitas kita dapat berjalan kembali. Dan lilin adalah alat penerangan alternatif sebagai pilihan. Read the rest of this entry »

 
Leave a comment

Posted by on February 5, 2012 in hikmah, renungan

 

Tags: , , , ,

Antara Musibah dan Nikmat

Antara Musibah dan Nikmat

Bertentangan Namun Saling Mengisi

Ini adalah kisah nyata. Ada seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi. Di kota tempat ia belajar ia hidup sendiri, sedangkan orangtuanya tinggal di kampung halamannya. Tiap bulan orangtuanya mengirim uang untuk membiayai kebutuhan kuliah dan kebutuhan hidupnya. Namun, ia selalu merasa kekurangan, terutama di saat kebutuhan kuliahnya ‘meledak’. Maka, terbersit dalam hatinya untuk bekerja, kuliah sambil bekerja.

Akhirnya ia mendapatkan pekerjaan. Hari – harinya menjadi super sibuk. Pagi hari kuliah dan sore sampai malam ia bekerja. Pulang kerja, rasa capek menggerogotinya hingga ia langsung tidur dan tak ada lagi waktu untuk belajar. Hasilnya,dengan bekerja oa mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhannya, bahkan ia bisa mentraktir teman – temannya. Namun, di sisi lain ia harus kehilangan sesuatu yang ia rasa sangat berharga, yakni waktu belajar dan melaksanakan ibadah serta mengerjakan amalan sunnah. Hilang kedekatannya dengan Allah yang merupakan sumber ketenangan batinnya. Read the rest of this entry »

 
Leave a comment

Posted by on February 4, 2012 in hikmah, motivasi, renungan

 

Tags: , , , ,

Agar Umur Menjadi Berkah

AGAR UMUR MENJADI BERKAH
oleh Mazlan Salim

Seorang nenek bertanya kepada Rasulullah apakah kelak ia akan masuk surga. Beliau menjawab : “Tidak akan ada nenek-nenek di surga”. Mendengar jawaban ini spontan sang nenek menangis. Lalu Rasulullah berkata kepadanya bahwa di surga memang tidak ada nenek-nenek karena semua akan dijadikan muda belia. Sang nenek pun langsung tersenyum gembira.

Kisah ini biasanya dikutip untuk menjelaskan semangat humor Rasulullah saw. Namun, dari sisi lain ada hikmah yang dapat kita ambil berkaitan dengan sikap seseorang terhadap umurnya. Sang nenek dalam kisah diatas – sepertinya – tidak peduli apakah dia muda atau tua, karena yang penting dia bisa masuk surga. Siapa pun memiliki peluang yang sama untuk masuk surga, baik muda maupun tua. Dalam pergaulan sehari-hari kita sering menjumpai orang-orang muda yang enggan bicara akhirat karena menurut mereka itu urusan nanti kalau sudah tua. Padahal bukankah kematian bisa datang kapan saja ? Dan sebaliknya, ada banyak orang tua yang belum tergerak hatinya untuk memikirkan nasibnya di akhirat. Padahal, boleh jadi Allah swt panjangkan umurnya untuk memberi kesempatan agar kembali kepada-Nya.

Read the rest of this entry »

 
Leave a comment

Posted by on January 29, 2012 in artikel, renungan

 

Tags: , , ,

Fathimah Az-zahra dan Gilingan Gandum

Suatu hari masuklah Rasulullah SAW menemui anandanya Fathimah az-zahra rha. Didapatinya anandanya sedang menggiling syair (sejenis padi-padian) dengan menggunakan sebuah penggilingan tangan dari batu sambil menangis. Rasulullah SAW bertanya pada anandanya, “apa yang menyebabkan engkau menangis wahai Fathimah?, semoga Allah SWT tidak menyebabkan matamu menangis”.

Fathimah rha. berkata, “ayahanda, penggilingan dan urusan-urusan rumah tanggalah yang menyebabkan ananda menangis”. Lalu duduklah Rasulullah SAW di sisi anandanya.

Fathimah rha. melanjutkan perkataannya, “ayahanda sudikah kiranya ayahanda meminta Ali (suaminya) mencarikan ananda seorang jariah untuk menolong ananda menggiling gandum dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di rumah”.

Mendengar perkataan anandanya ini maka bangunlah Rasulullah SAW mendekati penggilingan itu. Beliau mengambil syair dengan tangannya yang diberkati lagi mulia dan diletakkannya di dalam penggilingan tangan itu seraya diucapkannya “Bismillaahirrahmaanirrahiim”. Penggilingan tersebut berputar dengan sendirinya dengan izin Allah SWT. Rasulullah SAW meletakkan syair ke dalam penggilingan tangan itu untuk anandanya dengan tangannya sedangkan penggilingan itu berputar dengan sendirinya seraya bertasbih kepada Allah SWT dalam berbagai bahasa sehingga habislah butir-butir syair itu digilingnya.

Read the rest of this entry »

 
2 Comments

Posted by on June 22, 2011 in artikel, renungan

 

Tags: , , ,