RSS

Tag Archives: akhwat

Aku Bangga Menjadi Seorang Wanita

Dua hari yang lalu seorang teman menawarkan sebuah buku, yang sebelumnya sering tergeletak di sekitarku, dengan sebentuk kalimat yang cukup membuatku penasaran dengan isi buku itu, ”Ga, coba baca buku ini. Aku mau tau komentar kamu, karena beberapa orang yang sudah baca buku ini menjadi ”ilfeel” sama laki-laki”. Hm, semoga aja sebuah bacaan yang ringan, yang tidak membutuhkan lots of energy, karena lebih baik istirahat dari segala macam kepenatan untuk beberapa hari ini.

 …kutipan 1…
Saat cinta berpaling
Dan hati menjelma serpihan-serpihan kecil
Saat prahara terjadi
Saat ujian demi ujian-Nya terasa terlalu besar untuk ditanggung sendiri
Kemanakah seorang istri harus mencari kekuatan
Agar hati mampu terus betasbih?
(Asma Nadia)

”Catatan Hati Seorang Istri” judul buku itu, ditulis oleh Asma Nadia. Setengah buku itu aku baca dengan cepat, dan sempat terpotong sampai hari berikutnya. Kemudian, aku memberikan komentar sementara atas dampak dari buku itu, ”Hmm…buku yang menarik, makin meyakinkan ku bahwa untuk saat ini membayangkan rencanaku untuk menjadi a happy single women adalah rencana yang lebih pasti, dan lebih menyenangkan, daripada membayangkan kapan dan dengan siapa aku akan menjalani hari-hariku kelak. Aku tidak perlu memusingkan hal-hal yang berkaitan dengan orang lain”. Dan komentarku hanya disambut dengan tawa oleh teman-temanku. Mungkin mereka mengganggap komentarku lebih baik, karena tidak unsur dendam kepada lawan jenisku. Atau mungkin mereka menganggap, ”Wah, aneh juga nih orang!!”. Hah, terserahlah. ..Toh, setiap kita dapat mengeluarkan pendapat secara bebas, asalkan tetap bertanggungjawab.

 

Read the rest of this entry »

 
Leave a comment

Posted by on June 14, 2011 in resensi buku

 

Tags: , , ,

Mari Belajar Kokoh dari Ustadzah Yoyoh Yusroh

Ketika subuh sabtu yg lalu melihat FB, kaget dan serasa tak percaya melihat status banyak teman, ibunda kita yang selama ini menyemangati dalam dakwah dan meraih cita kita dipanggil Allah Swt. Sungguh, kita semua kehilangan akan sosok beliau, yang bahkan dunia internasional pun berbelangsungkawa atas wafatnya ustdzh Yoyoh Yusroh. Semoga kita bisa meneladaninya…

______

dakwatuna.com – Hari ini Sabtu 21 Mei 2011 bertepatan dengan 18 Jumadits Tsani, kita kehilangan seorang mujahidah dakwah, ustadzah, muballighoh, bunda yang penuh kesabaran : Yoyoh Yusroh. Masyarakat banyak  mengenalnya sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PKS yang sangat gigih memperjuangkan RUU pornografi. Usulan cerdas beliau tentang kemungkinan tentara TNI wanita berjilbab juga menarik banyak pihak untuk mencermati langkah beliau. Keterlibatannya di kerja dewan sejak tahun 1999 tidak menyurutkan langkahnya dalam dakwah dan tarbiyah di tengah masyarakat. Taujihat dan ceramahnya senantiasa dinanti setiap kader dakwah khususnya akhwat muslimat. Panggilan Bunda yang dialamatkan kepada beliau menunjukan penghargaan dan arti khusus diri beliau di hati setiap akhwat kader dakwah. Beliau kini telah meninggal, namun catatan kebaikan telah banyak ditorehkan, saatnya bagi kita untuk meneladani dan melanjutkan perjuangannya.

Setiap kematian meninggalkan pesan, pesan untuk mengingat betapa dekatnya kita dengan alam barzah. Pesan untuk mengingat dan menyebut kebaikan yang meninggal agar ada langkah yang nyata dalam mengikuti kebaikan-kebaikan yang ada. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kamu menghadiri orang yang sakit atau orang yang meninggal, maka katakanlah yang baik, maka sesungguhnya malaikat mengaminkan (membaca amin) atas apa yang kamu katakan.” (HR. Muslim)

Read the rest of this entry »

 
Leave a comment

Posted by on May 24, 2011 in artikel, keluarga

 

Tags: , ,

Keluhan Si Wanita Tukang Keluh

Dakwatuna.com – Saya hanya ingin menangis kali ini. Sekali lagi. Yang entah tangisan ke berapa. Dan entah kapan akan berakhirnya. Tangisan atas nama kekecewaan yang seharusnya tak ada dalam kamus manusia yang mukhlisin, yang menyerahkan semua urusannya hanya kepada-Nya. Tapi bukankah wanita ini baru belajar untuk menggapainya? Tertatih, berjalan pelan, meraup ilmu, dan mencoba membingkainya dalam laku akhlak yang bersumber pada aturan-Nya berbekal ittiba’ pada Rasul-Nya, Sang Pemilik kesempurnaan akhlaq yang mulia.

Seharusnya airmata ini memang tak membanjir sekarang. Hanya karena komitmen dari orang-orang yang bergelar kader mulai mengalami kefuturan. Hanya karena mereka yang di awal seia sekata untuk berjuang dengan segenap potensi yang mereka miliki untuk membingkai hari-hari indah dalam dunia birokrasi, mengalami kejenuhan. Tergerus dengan kesibukan kerja dunia para birokrat yang menuntut profesionalisme di segala lininya, hingga tak ada waktu yang tersisa untuk pekerjaan utama: ‘dakwah untuk meninggikan kalimat-Nya’.

Apakah mereka salah? Tentu tidak. Lalu siapakah yang salah? Mungkin saya yang salah karena tak pandai menjaga ukhuwah dan mengobarkan semangat mereka agar tetap menyala. Ya mungkin sayalah yang salah, yang kadang mengendur rengkuhannya hingga mereka mulai tidak mendapatkan kehangatan dalam pekerjaan berat yang harus mereka tanggung selain pekerjaan rutin kantor yang seakan tak ada hentinya.

Read the rest of this entry »

 
Leave a comment

Posted by on March 29, 2011 in artikel

 

Tags: ,