RSS

Tag Archives: akherat

Ketika Kakinya Menginjak Surga

Allah SWT menciptakan manusia dengan segala kekurangan dan kelebihan. Dengan ketidaksempurnaannya itu, manusia memang wajar melakukan alpa dan kesalahan. Allah tak mungkin membebani seseorang di luar kadar dan batas kemampuannya yang tidak sempurna itu. Setiap orang pasti akan merasa lemah dan lelah ketika ia telah melakukan banyak aktifitas. Setiap orang pasti merasa sakit manakala dizalimi. Setiap orang pasti merasa kecewa, resah, dan gundah bila mengalami keadaan yang tidak sesuai dengan harapannya. Setiap orang pasti merasa khawatir dan takut terhadap bahaya yang akan mengancamnya. Begitu seterusnya.

Dr. Muhammad bin Hasan Aqil ketika membahas jatuh dan melemahnya orang – orang yang kokoh, memasukkan uraian di atas sebagai sebab yang tak mungkin hilang dari manusia. Sebagaimana sahabat Rasulullah SAW dahulu merasa tertekan, kecewa, sakit, ketika menghadapi tekanan orang – orang kafir Quraisy di Mekkah. Sebagaimana Khabbab bin Art terseok – seok ke hadapan Rasulullah SAW dan memohon kepadanya untuk berdo’a kepada Allah, agar Allah segera menurunkan pertolonganNya. Bahkan sebagaimana Rasulullah melaporkan ketidakberdayaan dan kelemahannya di hadapan Allah SWT saat menghadapi pasukan kafir dalam perang Badar. Allah SWT tak kan membebani seseorang melebihi kadar kemampuannya dan karenanya Allah SWT memaafkan keadaan – keadaan tersebut.

Tingkat kelemahan, kelelahan, kesakitan, kekecewaan, keresahan, kekhawatiran dan ketakutan orang itu berbeda – beda. Ada yang masih berada dalam pagar toleransi, ada pula yang menerabas batas yang wajar. Hanya keimanan yang membedakannya. Suatu ujian yang sama berat dan kesulitannya, bila dihadapi oleh dua orang yang berbeda, maka reaksi kedua orang itupun akan berbeda. Kurang lebih seperti itu kesimpulan yang dipaparkan Muhammad Ghazali ra.

Read the rest of this entry »

 
Leave a comment

Posted by on August 11, 2011 in artikel

 

Tags: , , , , ,

Ketika kakinya menginjak Surga

Allah SWT menciptakan manusia dengan segala kekurangan dan kelebihan. Dengan ketidaksempurnaannya itu, manusia memang wajar melakukan alpa dan kesalahan. Allah tak mungkin membebani seseorang di luar kadar dan batas kemampuannya yang tidak sempurna itu. Setiap orang pasti akan merasa lemah dan lelah ketika ia telah melakukan banyak aktifitas. Setiap orang pasti merasa sakit manakala dizalimi. Setiap orang pasti merasa kecewa, resah, dan gundah bila mengalami keadaan yang tidak sesuai dengan harapannya. Setiap orang pasti merasa khawatir dan takut terhadap bahaya yang akan mengancamnya. Begitu seterusnya.

Dr. Muhammad bin Hasan Aqil ketika membahas jatuh dan melemahnya orang – orang yang kokoh, memasukkan uraian di atas sebagai sebab yang tak mungkin hilang dari manusia. Sebagaimana sahabat Rasulullah SAW dahulu merasa tertekan, kecewa, sakit, ketika menghadapi tekanan orang – orang kafir Quraisy di Mekkah. Sebagaimana Khabbab bin Art terseok – seok ke hadapan Rasulullah SAW dan memohon kepadanya untuk berdo’a kepada Allah, agar Allah segera menurunkan pertolonganNya. Bahkan sebagaimana Rasulullah melaporkan ketidakberdayaan dan kelemahannya di hadapan Allah SWT saat menghadapi pasukan kafir dalam perang Badar. Allah SWT tak kan membebani seseorang melebihi kadar kemampuannya dan karenanya Allah SWT memaafkan keadaan – keadaan tersebut.

Tingkat kelemahan, kelelahan, kesakitan, kekecewaan, keresahan, kekhawatiran dan ketakutan orang itu berbeda – beda. Ada yang masih berada dalam pagar toleransi, ada pula yang menerabas batas yang wajar. Hanya keimanan yang membedakannya. Suatu ujian yang sama berat dan kesulitannya, bila dihadapi oleh dua orang yang berbeda, maka reaksi kedua orang itupun akan berbeda. Kurang lebih seperti itu kesimpulan yang dipaparkan Muhammad Ghazali ra.

Read the rest of this entry »

 
Leave a comment

Posted by on July 17, 2011 in artikel

 

Tags: , ,

…Menuai Apa yang kita TaNam..

Pada suatu hari, seorang pemilik perusahaan ternama dan sekaligus sebagai presiden direkturnya yang sudah berusia lanjut tiba-tiba muncul di kantornya sekitar jam 07.00 pagi.

Para pimpinan dan karyawan perusahaan tersebut terkejut karena tidak biasanya sang Bos datang ke kantor sepagi itu. Biasanya ia hadir paling cepat setelah waktu zuhur atau makan siang. Itupun tidak setiap hari. Paling hanya tiga atau empat hari se pekan.

Semua yang meilihat kedatangan sang pemilik perusahaan tersebut bertanya-tanya dalam diri : Ada apa gerangan? Pasti ada sesuatu yang amat penting yang terjadi. Namun tak seorangpun yang dapat menerka apa sesugguhnya yang terjadi atau apa yang ada dalam benak kakek sang milyuner itu.

Di pagi yang cerah itu, ternayata beliau membawa sebuah gagasan besar yang tergolong berani. Gagasan tersebut bahwa ia telah memutuskan untuk mundur memimpin perusahaan yang ia bangun sendiri dan pimpin sejak 30 tahun lalu. Yang menarik lagi ialah, ia tidak mau menyerahkan kepemimpinan perusahaannya kepada anak-anaknya, karena takut tidak dikelola secara professional.

Read the rest of this entry »

 
Leave a comment

Posted by on January 19, 2010 in hikmah

 

Tags: , , , ,