Tidak terasa Ramadhan sudah berlalu membawa segala amalan baik dan buruk umat manusia. Kepergiannya terasa menyesakkan dada para pencinta ibadah, dan melapangkan perasaan para penggila kemaksiatan. Bagi pencinta ibadah, Ramadhan menjadi taman surgawi yang menawarkan beragam kenikmatan bermunajat, bertaqarrub dan menambah pundi-pundi pahala untuk bekal menempuh perjalanan panjang nan tak bertepi di akhirat kelak. Sementara bagi penggila kemaksiatan, Ramadhan laksana jeruji penjara yang menjadi penghalang diri untuk mereguk kenikmatan dunia, poya-poya dan beragam kelezatan dunia yang fana ini.
Ramadhan telah pergi bersama siangnya yang indah dan malamnya yang wangi. Kita telah mengucapkan selamat tinggal kepada Ramadhan; bulan puasa, qiyam, tilawah al-Qur’an dan bulan pengampunan terhadap dosa-dosa.
Ramadhan adalah bulan pintu kebaikan dibuka lebar-lebar, keburukan ditutup rapat-rapat, setan-setan dibelenggu, kebaikan dan rahmat diturunkan, mesjid-mesjid terang benderang bermandikan cahaya, para malaikat memohonkan ampunan bagi orang-orang yang berpuasa, sedekah-sedekah diagungkan, amal-amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Dosa-dosa dan kesalahan dihapuskan, musibah ditahan, dan derajat manusia ditingkatkan. Bulan keberuntungan bagi orang-orang yang berpuasa dan melakukan qiyamullail karena iman dan mengharap pahala, bulan penuh kerugian bagi orang yang berpuasa dan qiyamullail namun dihiasi dengan dusta, dengki, ghibah dan kemaksiatan.
Saudaraku,