Jika dua bilah kayu disatukan dengan paku. Dua batu bata disatukan dengan semen. Lalu dua hati di satukan dengan apa? Jawabnya, tak lain dengan iman.
Dua hati yang beriman akan mudah disatukan. Jika dua hati mengingat yang SATU (Allah SWT), pasti mudah keduanya bersatu. Begitulah dua hati suami dan isteri, akan mudah bersatu bila iman di dalam diri masing-masing senantiasa disuburkan.
Bukan tidak pernah terguris. Bukan tidak pernah bertelagah. Tetapi jika di hati sama-sama masih ada Allah Azza wa jalla, perdamaian akan mudah menjelma semula. Yang bersalah mudah meminta maaf dan yang benar mudah memberi maaf. Tidak ada dendam berkepanjangan. Sebab masam cuma sebentar dan pahit hanya sedikit. Itulah yang ditunjuk oleh teladan rumah tangga Rasulullah s.a.w.
Rasulullah juga pernah ribut… tetapi sekadarnya saja. Ibarat ada gelombang, tetapi cepat-cepat kembali menjadi tenang.
Jika ditanyakan kepada dua hati yang bercinta, siapakah yang lebih cinta pasangannya? Maka jawabnya, siapa yang lebih cintakan Allah, dialah yang lebih mencintai pasangannya. Sebelum berfikir bagaimana mengekalkan cinta berdua, berusahalah terlebih dahulu agar mencintai kepadaNya. Jika kita bersama mencintai yang Maha Kekal, pasti cinta kita akan berkekalan juga.