RSS

Monthly Archives: December 2009

..Sebiru Hari Ini..

09.00 pm

“sebiru hari ini.. Birunya bagai langit terang benderang, sebiru hati kita bersama di sini..
Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga, seindah hati kita, walau kita kan berpisah..
Bukankah hati kita telah lama menyatu, dalam tali kisah persahabatan Illahi, pegang erat tangan kita terakhir kalinya, hapus airmata meski kita kan berpisah, slamat jalan teman, tetaplah berjuang…
Semoga kita bertemu kembali, kenang masa indah kita, seindah hari ini..”

kukirim senandung edCoustic ini tuk saudariku…
[yg ga merasa, ga usah Ge-eR]

 
Leave a comment

Posted by on December 27, 2009 in kisahku

 

Tags: ,

Satu Rindu..

Kamis, 24.12.09
16.40
Saat rintiknya tak henti mengucuri tanah d halaman depan kamarku..

Hujan,,
Kau ingatkan aku tentang satu rindu,
Di masa yang lalu, saat itu masih indah bersamamu..
Terbayang satu wajah, penuh cinta, penuh kasih..
Terbayang satu wajah, penuh dengan kedamaian…
Oh, ibu….

Allah, ijinkanlah aku bahagiakan dia,,,

 
Leave a comment

Posted by on December 24, 2009 in kisahku

 

Tags:

untukmu teman..

11.41 pm
mataku masih enggan tuk dipejamkan..

Senandung brother berikut, semoga bisa jadi pengobat rindu dan mengantarkanku pada buaian mimpi..
“disini kita pernah bertemu, mencari warna seindah pelangi, ketika kau mengulurkan tanganmu, membawaku ke daerah yg baranu, dan hidupku kini ceria..

Kini dengarkanlah, dendangan lagu tanda ingatanku, kepadamu teman, agar ikatan ukhuwah kan bersimpul padu..
Kenangan bersamamu, takkan kulupa walau badai datang melanda, walau bercerai jasad dan nyawa..
Mengapa kita ditemukan, dan akhirnya kita dipisahkan, mungkinkah menguji kesetiaan, kejujuran dan kemanisan iman, Tuhan berikan daku kekuatan..

Mungkinkah kita terlupa, Tuhan ada janjiNYA, bertemu berpisah kita, ada rahmat dan kasihNYA, andai ini ujian terangilah kamar kesabaran, pergilah gulita hadirlah cahaya…”

special for ukhti2 d UMI JAKHFI angkatanku.. terutama d al Khansa]

 
Leave a comment

Posted by on December 24, 2009 in kisahku

 

Tags: , , ,

Tegar hadapi ujian

Sabda nabi:  “Barangsiapa yg berusaha utk bersabar, niscaya Allah akan menjadikannya sabar”,  juga “Barangsiapa berusaha selalu mengerjakan kebaikan, niscaya Dia akan memberikannya, dan barangsiapa menjaga diri dari keburukan, niscaya Dia akan menjaganya.”

 
Leave a comment

Posted by on December 24, 2009 in hikmah

 

Tags: ,

Nostalgia…

10.22 pm
Malam msh diiringi rinai hujan sjak sore tadi..
Basah tanah d buatnya, sebasah hatiku saat ini..
Td sore kutemukan diary-ku 4 taun silam, penuh kenangan dan harapan baru seorang mahasiswa yg sdg merantau..
Duh Rabbi, membacanya kembali menyeret otakku berputar k masa2 itu, masa dimana pencarian jati diri itu dimulai..
Mimpiku saat itu yg selalu kuulang-ulang adl jadilah muslimah sejati yg cerdas,harapku saat itu adl kuingin jadi muslimah yg bermanfaat utk orang lain, krn kuhafal betul hadist nya, sebaik2 umat adl yg paling bermanfaat utk umat.

Jadi teringat saat mendaftar d relawan, saat ditanya motivasi trbesar apa? Kujawab dg polos dan apa adanya..

Kembali kuterkenang dg memory-ku 4 taun silam…
Memory yg indah, goreskan kisah yg haru biru dan keceriaan. Hal yg paling kusuka adl persahabatan, hal yg paling kuhindari adl perpisahan. Krn tiap perpisahan slalu menyisakan pilu d hati, merinding aku mengenangnya..
Saat harus berpisah dg salah seorang sahabat, meski d depannya seolah aku tegar, namun stelah kpergiannya tangis ini baru meledak..

Oh, Rabbi..begitu pedihnya hati mendengar kata ‘perpisahan’..

Dan sebentar lagi…kurasa kembali akan kurasakan dan kulalui rasa pedih itu. Entah kapan saatnya tiba, yg jelas harus dipersiapkan jauh hari sebelumnya…

Hujan udah berhenti dan kantuk mulai menyerang…
Udah ah, cape’ nulisnya.hehee..
Oya, satu keinginanku yg lum kesampaian, kuingin jadi penulis [tp jarang latihan nulis=sama aja bo’ong dong…hehee]

 
Leave a comment

Posted by on December 23, 2009 in kisahku

 

Tags: , , ,

Sebuah Do’a Kalbu..

Di malam penuh bintang..
Di atas sajadah yg kubentang..
Sedu sedan sendiri..
Mengadu pada yg Maha Kuasa..
Betapa naif diriku ini,
Hidup tanpa ingat padaMu..
Urat nadiku tahu aku hampa..

Di malam penuh bintang..
Di bawah sinar bulan purnama..
Kupasrahkan semua keluh dan kesah yg aku rasa..
Sesak dadaku, menangis pilu saat kuurai dosa2ku..
Di hadapanMu ku tiada artinya…

Do’a kalbu tak bisa aku bendung,
Deras bak hujan d gunung sahara..
Hatiku yg gersang terasa oh tenteram..

Hanya Engkau yg tahu siapa aku,
Tetapkanlah spt malam ini
Sucikan diriku selama – lamanya…

>>lantunan nasheed ni mewakili rasa.

 
Leave a comment

Posted by on December 14, 2009 in kisahku

 

Tags:

Menyelami perjalananku..

Setengah hari menapak tiap lekuk sudut kota gudeg, ada byk hal yg kukenang. Sjenak brhenti d pinggir alun2 utara, menyaksikan anak2 kecil brmain2 d pnggir jalan dg riangnya, memperhatikan kendaraan yg lalu lalang menambah polusi udara dan suara..

Kucoba merenungi perjalanan hidupku sjak pertama kali menjejakkan kaki k kota ini, hingga detik ini. Ah,, wkt itu aq polos skali, saat pertama kali turun d terminal umbulharjo yg kini tlah berpindah d giwangan. Betapa girang, krn wkt itu aq akan kuliah d sni, d tempt yg sm skali tak trbayangkan olehku. Memang, aq tak pernah brangan2 akn kuliah d Jogja. Saat itu, aq ingn kuliah d Semarang sj, yg dkt dgn rumah. Ah,, takdir Allah membawaku k kota pelajar ini. Kuhirup udara sktr yg tak lg bersih. Kawan, seringkali qt tak pernah menyadari kalo qt yg skrg tak pernah lepas dr peranan masa lalu dan lingkungan sekitar.

Stlh memasuki perkuliahan aq yg mash lugu msh sering menangis krn rindu pd ibuku. Hampir2 aq tak ingn kuliah, tp support tmn2 kost dn tmn2 kampus kmbli memompa smangatku.. Terlebih saat tugas2 kuliah mulai menumpuk dan aq pun mulai aktif d organisasi kampus, mk lambat laun aq pun mulai bs mengatur perasaanku.
Keberadaan seorang sahabat saat it sgt brarti..

3 tahun berlalu tak terasa, usai sudah masa studiku. Sesaat stlh diwisuda, ada duka yg menyayat, krn akn brpisah dg shbt sperjuangan, ada kekhawatiran yg menyeruak menyesakkan dada, saat kusadari aq akan memasuki dunia baru tnpa embel2 mahasiswi lg. Beberapa hal dipertimbangkan, ada keberatan, ada hal yg lebih diutamakan, hngga akhrnya diambillah keputusan tuk melanjutkan studi S1 d kota yg sama. Alhamdulillah, wkt it aq sgt brsyukur orangtuaku mengizinkanku melanjutkan kuliah lg.

Saat itulah aq ditawari rekanku tuk brgabung d relawan rzi. Tnp brpikir byk, aq lgsg mndaftar..saat it kesibukan blm ada, br memulai kuliah d kmpus br dg tmn2 br pula,jd memilih aktf d organisasi sosial tntu akn smkin mengasah skillku dan menambah wawasan srta pngalaman, bgt pikirku saat it.

Aq sngat menikmati kehidupanku saat it, kuliah dn d organisasi. 2 tahun slanjtnya kmbli berlalu tnp terasa dr sjak aq mengenyam kuliah S1, kini aq tlah bergelar S.KM, mski smua it terasa sgt cepat. Dan kembali aq d hadapkan pd persimpangan jalan yg membuatku nervous. Meski, sbnrnya tak perlu rasa grogi itu, krn toh slama ni aq mnjalani hidupku dg apa adanya. Satu hal yg trpatri d hatiku, aq akan bhagiakan mereka, yg tlah membiayaiku hngga kini. Rabb, izinkan aq membahagiakanya, krn aq tak snggup memblas smua jasa2 k2nya padaku.

Hnya do’a yg bs kupanjatkan, tuk kebahagiaan orangtuaku, orang2 terdekatku dan masa depanku. Rabb, kulihat ada mentari yg menyemburat dsna, izinkan aq menyapanya, walau hnya sesaat. Dg sgala harap akan karuniaNYA padaku..

Sore hari d kota gudeg..

 
Leave a comment

Posted by on December 12, 2009 in kisahku

 

Tags: ,

Umur yang Mencair seperti Es

by Yanuk Wulandari on Thursday, December 10, 2009 at 11:15am

Cepat sekali waktu berlalu. Mengalir tak pernah berhenti. Jam demi jam, menit demi menit, detik demi detik, bergerak. Waktu tak dapat ditunda, tak dapat ditahan dan tak mungkin ada yang mampu mengulang. Itu artinya, usia kita pun berkurang. Kita… semakin dekat ke liang lahat. Saudaraku, entah, apakah pertambahan dan perguliran waktu itu, berarti mendekatkan diri kita pada kenikmatan surga. Atau mendekatkan kita pada kesengseraan neraka. Nauzubillah….

Rasul saw. Menyifatkan cepatnya perjalanan waktu kehidupan seperti perjalanan seorang musafir yang hanya sejenak berhenti di bawah pohon di tengah perjalanan yang amat panjang. Para ulama juga banyak menguraikan ilustrasi tentang hidup yang amat singkat ini. “Umurmu akan mencair seperti mencairnya es, ” kata Imam Ibnul Jauzi. (Luthfu fil Wa’z, 31)

Saudaraku, sahabatku,Semoga Allah memberkahi sisa usia kita, Permasalah terbesar setiap orang adalah ketika kecepatan umur dan waktu hidupnya tidak seiring dengan kecepatannya untuk menyelamatkan diri dari penderitaan abadi di akhirat. Ketika, usia yang sangat terbatas itu tidak berfungsi sebagai pelindung diri dari beratnya adzab dan siksa Allah swt. Di saat, banyaknya hembusan dan tarikan nafasnya tak sebanding dengan upaya dan jihadnya untuk terhindar dari lubang kemurkaan Allah. Ketika, jumlah detak jantung dan aliran darah yang di pompa di dalam tubuhnya, tak sebanyak gerak dan tingkahnya untuk menjauhi berbagai kemaksiatan yang dapat memunculkan kesengsaraan akhirat.

Saudaraku,Sesungguhnya jiwa kita adalah milik Allah dan kepada-Nya lah jiwa ini akan kembali….Suasana hati seperti inilah yang perlu kita tumbuhkan. Adakah di antara kita yang tidak mempunyai dosa? Atau merasa mampu menebus kotoran dan dosa yang telah dilakukan selama puluhan tahun usia yang telah lewat? Tentu tidak. Perasaan kurang, merasa banyak melakukan kemaksiatan, lalu menimbulkan penyesalan adalah bagian dari pintu-pintu rahmat Allah yang akan mengantarkan kita pada taubat. Suasana hati seperti inilah yang akan mendorogng pemilikinya bertekad mengisi hari dengan amal yang lebih untuk menebus kesalahan yang lalu.

Saurdaraku, mari menangguk pahala, meraih rahmat dan ampunan Allah sebanyak-banyaknya sekarang juga. Perbanyaklah dzikir, bersedekah, berjihad dan beramal shalih…..Tak ada kata terlambat untuk melakukan kebaikan. Sekarang dan jangan tunda-tunda lagi niat baik kita…. Semoga Allah meneguhkan kekuatan kita untuk melakukan kebaikan yang kita niatkan…Amiiin

 
Leave a comment

Posted by on December 10, 2009 in hikmah

 

Tags: , , ,

Sebuah Do’a

by Yanuk Wulandari on Thursday, December 10, 2009 at 11:24a

Ya Allah…Seandainya telah Engkau catatkandia akan mejadi teman menapaki hidupSatukanlah hatinya dengan hatikuTitipkanlah kebahagiaan diantara kamiAgar kemesraan itu abadiDan ya Allah… ya Tuhanku yang Maha MengasihiSeiringkanlah kami melayari hidup iniKe tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah…Seandainya telah Engkau takdirkan……Dia bukan milikkuBawalah ia jauh dari pandangankuLuputkanlah ia dari ingatankuAmbillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaanSerta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti…Berikanlah aku kekuatanMelontar bayangannya jauh ke dada langitHilang bersama senja nan merahAgarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta…Gantikanlah yang telah hilangTumbuhkanlah kembali yang telah patahWalaupun tidak sama dengan dirinya….

Ya Allah ya Tuhanku…Pasrahkanlah aku dengan takdirMuSesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkanAdalah yang terbaik buatkuKarena Engkau Maha MengetahuiSegala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah…Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharakuDi dunia dan di akhiratDengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

Jangan Engkau biarkan aku sendirianDi dunia ini maupun di akhirat
Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaranMaka kurniakanlah aku seorang pasangan yang berimanSupaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidupKe jalan yang Engkau ridhaiDan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh
Amin… Ya Rabbal ‘Alamin***

 

 
Leave a comment

Posted by on December 10, 2009 in puisi

 

Tags: , ,