“Dik, sebenarnya kalau saya tidak keluar dari tempat kerja, saya sudah jadi kepala personalia,” kata Lisa“Memangnya kenapa Mbak?” tanya Ratih. Mereka berdua kakak dan adik kelas di SMU yang secara tak sengaja bertemu diacara untuk balita.
“Ini, semenjak Mas Bayu jadi pimpinan cabang, saya di suruh di rumah saja ngurus anak-anak. Katanya sih bagi-bagi tugas.”
“Kan enak Mbak, hanya ngurus anak! Pekerjaan rumah lainnya sudah ada pembantu yang mengerjakan. Kalau saya wah…, mulai bangun tidur sudah harus ngurus anak. Setelah mereka berangkat, pekerjaan rumah tangga lainnya sudah menunggu.
Pokoknya saya harus pandai-pandai mengatur waktu, bahkan kalau ada orang yang pesan kue saya buatkan. Maklumlah Mbak, penghasilan suami pas-pasan.”
“Kamu tahan di rumah terus, Ratih? Kalau Saya bosan!
Rasanya potensi kita berhenti sampai di sini saja. Coba bayangkan, kita kuliah selama ini untuk apa? Sudah memakan waktu lama dan keluar biaya banyak, hanya untuk di rumah saja. Pokoknya saya harus kerja walau Mas Bayu melarang,” seru Lisa dengan wajah serius.