Ibu adalah manusia paling spesial dalam hidup kita. Pengorbanannya, cintanya, kasih sayangnya, dan ketulusannya. Semua spesial. Dan rasanya, tak ada satupun paham-paham di dunia ini yan tak mengakui itu. Meskipun secara individu, tentu ada sebagian orang yang tak merasakan itu dalam hidupnya.
Hari ibu yang kita peringati kemarin adalah hari yang spesial meskipun bagi kita umat Muslim, setiap hari harus menyayangi ibu. Tiada hari tanpa sayang kepada orang tua, khususnya ibu. Tak ada salahnya untuk mengingat dan mengetuk kembali untuk sebagian yang lain (yang mungkin lupa) pentingnya menyayangi ibu. Bukan perayaannya, tapi renungan dan esensinya yang kadang tidak setiap kita bisa mengingatnya.
Karena ibu spesial, maka kita selalu dituntut untuk memelihara hubungan baik dengannya, berbakti, menjaga perasaan, mendoakan kebahagiaan dan meluluskan keinginan-keinginannya. Tapi karena kita dilahirkan di dua zaman yang berbeda, maka seringkali ada hal-hal yang melahirkan ketidaksepahaman pada keadaan-keadaan tertentu. Karena kita dan orang tua dilahirkan pada generasi yang berbeda, menghuni zaman yang berbeda, mengalami perubahan yang tidak sama, memunculkan perbedaan-perbedaan yang membuat komunikasi orang tua dengan anak tak sepaham, kehendak yang tak seiring dan pikiran yang tidak sejalan.