Aku Ingin Kembali

Mungkin aku sudah berlaku tak adil padamu, karena setelah sekian tahun baru sempat ditengok lagi. Entah kesibukan apa yang sudah menyita waktuku di tahun tahun sebelumnya  sehingga alfa untuk sekedar menyempatkan diri untuk menulis.

Sudah beberapa hari terakhir sebenarnya hatiku terusik kembali dengan cita cita masa lalu.

Penulis. Adalah salah satu cita citaku saat masih kecil. Membaca. Adalah salah satu hobiku saat itu. Namun kini, kedua hal itu seakan jauh dariku dan aku terlalu sibuk dengan rutinitasku. Terlebih setelah ada duo krucil yang menemani hari hariku.

Aku ingin kembali. Menuangkan segala ide dan gagasan atau apapun yang sekiranya bermanfaat.

Aku rindu. Menggenggam pena dan bersahabat dengan kertas dengan segala coretannya.

Sangat bersyukur sekali hati ini kembali terketuk untuk menulis karena silaturrahim. Masya Allah dahsyatnya silaturrahim yaa.. Alhamdulillah ya Allah, telah Kau pertemukan aku dengan orang orang yang baik, bijak dan inspiratif..

Semoga selalu semangat…!!!

Jogja, 05 Oktober 2016

 

Mencintai Buku; Kuncinya di Orangtua

“Buku adalah jendela dunia”.

“Buku, gudang ilmu”.

Fadhil ikut seneng baca di “Perpustakaan Amin” Jatim Park, Batu

Kita sering membaca berbagai slogan berisi sanjungan terhadap buku. Memang, siapa pun tahu betapa buku amat sangat bermanfaat. Sanjungan-sanjungan terhadap buku membuktikannya.

Namun, sering dikeluhkan di berbagai kesempatan tentang rendahnya tingkat minat baca anak-anak atau tentang buku yang bukan menjadi media yang dekat dengan anak-anak. Ketimbang buku, anak-anak kita kebanyakan lebih menyukai media TV, videogame, internet atau HP. Kalau toh membaca buku, yang disukai anak-anak adalah komik.

Sebenarnya, kunci kedekatan anak-anak dengan media ada pada orangtua. Termasuk buku. Anak menyukai media tertentu umumnya karena dikenalkan atau dikondisikan oleh orangtuanya.

 

Makmurkan Masjid

Sebuah Masjid di India telah diruntuhkan oleh sekumpulan pelampau hindu, namun solat berjemaah mereka tetap penuh.

“Mereka boleh membinasakan masjid kami, tapi tidak iman kami.”

Gambar: Masjid Babri, India.

Di Malaysia dan Indonesia, masjid2 berdiri megah.. Namun? Kipas dalam masjid lebih banyak daripada orang yg solah berjemaah.. Apa alasan kita untuk tidak pergi solah berjemaah?? tepuk dada tanya iman.