Sumber artikel: Tarbawi edisi 188 th 10
Sebuah nasehat Ruhani dari Ust. M Lili Nur Aulia
Allah swt menegaskan, definisi al falaah (kemenangan) adalah ketika kita selalu memperbaiki, menata, dan membersihkan hati. Sedangkan kerugian adalah ketika kita membiarkan hati kita kotor, mendiamkan penyimpangannya, mengabaikan noda yang ada di dalamnya. “Sungguh telah menang orang yang mensucikan (hati)nya. Dan telah rugi orang yang mengotori (hati)nya.” (QS Asy Syams : 9-10).
Mari perhatikan sekali lagi, ciri kemenangan dan kekalahan yang disampaikan Allah swt itu. Karenanya, para salafushalih sering menekankan pentingnya muhasabah (menghitung dan mengevaluasi) diri. Dikatakan oleh Maimun bin Mahran rahimahullah, “Orang yang bertakwa, sangat detail mengevaluasi dirinya daripada seorang penguasa yang jahat, dan melebihi seorang rekan kerja yang kikir pada hartanya.” Maimun juga mengatakan, “Seseorang tidak akan disebut sebagai orang bertakwa, hingga ia memeriksa dan mengevaluasi dirinya lebih detail daripada seorang rekan kerja yang kikir terhadap hartanya”.
Seberapa sering kita berbicara pada diri sendiri tentang apa yang telah kita lakukan?